Thursday, May 26, 2011

Hidup Itu Memilih

Hidup di dunia ini,kita sebagai manusia, mahkluk yang diberi akal dan pikiran oleh Tuhan,selalu dihadapkan kepada berbagai pilihan.Kita diberi kebebasan untuk memilih dalam segala hal,tentu saja dengan segala konsekuensinya.
Di masa kecil saja kita sudah belajar untuk memilih,contohnya memilih mainan,memilih teman untuk bermain,memilih makanan atau jajanan.Kadang orang tua melarang untuk jajan (ice misalnya),tapi kita juga
sebagai anak anak tetap saja membeli ice,lalu kita terserang sakit perut atau batuk,baru kita bilang kepada orang tua kalau kita jajan ice.Itulah konsekuensi suatu pilihan yang pada waktu kita kecil mungkin tidak berfikiran ke arah itu.Tapi setelah tahu kalau jajan ice itu mengakibatkan jadi batuk atau sakit perut,kita juga sebagai anak anak jadi takut untuk jajan lagi ice.
Berangkat remaja makin banyak pilihan dalam hidup.Ke arah mana masa remaja akan dibawa, itu tergantung pada pilihannya masing masing.Ada yang memilih untuk bekerja semasa remaja,ada yang menikah muda,ada yang memilih untuk terus sekolah sampai perguruan tinggi,ada yang memperdalam bakatnya dan lain lain.
Di masa dewasa makin kompleks pilihan pilihan hidup kita,apalagi yang sudah berkeluarga akan semakin bertambah daftar pilihan untuk kita pilih,karena pilihan kita akan menentukan,mau dibawa kemana kapal (keluarga) kita berlabuh.
Banyaknya pilihan dalam hidup ini,sebenarnya bukan suatu masalah.Dengan pilihan justru hidup ini jadi berwarna,dengan pilihan hidup ini jadi berharga kalau kita pandai memilih.
Yang menjadi permasalahan ialah bukan banyaknya pilihan dalam hidup ini,tetapi yang menjadi masalah ialah karena banyaknya pilihan dalam hidup kita,kita terlalu lama memutuskan dalam memilih.
Dikala orang lain telah sukses dan menikmati hasil dari apa yang dipilihnya,kita masih belum juga memilih atau boleh dikatakan jalan ditempat.Kita terlalu banyak takut,terlalu banyak menimbang tetapi tak pernah ada keputusan.
Lalu kita bisa saja membela diri dengan mengatakan : “Lihatlah si Pulan/si Anu menemui kegagalan setelah memilih ini atau itu”…”Ahhh si Pulan juga selalu gagal setelah apa yang dipilihnya”.
Tapi sebenarnya kegagalan/gagal setelah memilih atau memutuskan itu jauh lebih berharga daripada tidak pernah gagal karena tidak pernah memilih.Karena tak akan pernah mendapat ilmu apa apa selain terus disibukkan dengan pilihan.
Kesimpulannya ialah dalam kehidupan ini kita dituntut dan harus cepat memutuskan dalam menghadapi suatu pilihan,tentunya setelah menimbang yang terbaik untuk kita dan tahu dengan konsekuensinya.
Keberhasilan atau kesuksesan itu datang berawal dari suatu pilihan yang diputuskan dengan cepat dan tidak bimbang serta tahu akibat akibatnya.

No comments:

Post a Comment

Manfaat Minum Kopi